Jumat, 30 November 2018

Peluang dan Tantangan Dunia Kerja di Bidang IT || Sharing Bersama Mbah Suro

                          Assalamu'alaikum wr.wb


A. Pendahuluan
  Kali ini saya akan sharing mengenai tantangan IT di dunia berkembang. Bagaimana kah menurut kalian  tentang tantangan IT didunia berkembang. menurut saya tantangan IT  di dunia berkembang itu sama dengan halnya kesiapan diri kita yangf bekerja di bidang IT.  berikut yang lebih jelasnya agar lebih paham.
B. Latar Belakang
 Pengertian Tantangan adalah sebuah bentuk permasalahan atau probelmatika yang harus dihadapi dimasa depan. Jadi, prospek dan tantangan teknologi pendidikan adalah suatu bentuk harapan dan juga probelmatika atau kendala yang dihadapi oleh teknologi pendidikan sebagai alat bantu dalam pemecahan masalah didunia pendidikan dalam era globalisasi. Dengan adanya IT kita memperoleh sesuatu yang lebih efektif untuk menyelesaikan pekerjaan kita. Di internet segala macam informasi tersedia, mulai dari hal-hal yang paling baru hingga hal-hal yang sudah menjadi sejarah, semuanya ada di sana

C. Maksud dan Tujuan
 Maksud dan Tujuan agar pembaca dapat lebih mengerti dan menambah wawasan tentang Teknologi Informasi dan Komunikasi, pembaca juga bisa lebih mengetahui tentang dampak positif dan negative dari Teknologi di zaman sekarang ini, sehingga pembaca bisa mengerti bagaimana cara memakai teknologi dengan baik dan benar, tidak salah menggunakannya.

D. Hasil yang Diharapkan
 Dapat bekerja di dunia IT dengan kemampuan yang cukup mendalami persoalan dalam bidangnya. serta bisa juga mengimplementasikan di dunia kerja luar.

E. Jangka Waktu Pelaksanaan
  Sesuai target yang di tentukan terhadap pekerjanya.
F. Pembahasan


                      LATAR BELAKANG 
  
                          
                           PELUANG KERJA BIDANG IT





TANTANGAN DALAM DUNIA IT

 


G. Hasil yang Didapatkan
  Berhasil menjadi pekerja sesuai yang diharapkan yang mempunyai kelebihan yang jauh lebih  berbeda dari orang lain juga mendalami bidang IT.
H. Permasalahan
  Temuan Permasalahan masih belum bisa mendalami ilmu bidang IT.

I. Kesimpulan
  Ternyata tantangan di dunia IT sangat banyak, kita harus bisa memilih sesuai dengan bidang apa yang kita kuasai

J. Penutup
 Sekian Yang dapat saya share hari ini semoga dapat bermanfa'at.

                     Wassalamu'alaikum wr.wb

Rabu, 28 November 2018

SHARING BERSAMA MBAH SURO |OSI LAYER

                           Assalamu'alaikum Wr. Wb


A. Pendahuluan

   Alhamdulillah kali ini saya akan share pembahasan bersama Mbah suro yaitu tentang Osi Layer.
B. Pengertian
 Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference for Open networking adalah sebuah model arsitektual jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open system Interconnection. Model ini disebut juga dengan model "Model tujuh lapis OSI" (OSI seven layer model). Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperabilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyak protokal jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi. Model referensi ini pada awalnya ditunjukkan sebagai basis untuk mengembangkan protokol-protokol jaringan, meski pada kenyataanya inisiatif mengalami kegagalan. Kegagalan itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut :


  1. Standar model referensi ini, jika dibandingkan dengan model referensi DARPA (Model Internet) yang dikembangkan oleh Internet Enginering Task Force (IETF), sangat berdekatan. Model DARPA adalah model basis protokol TCP/IP yang populer digunakan.
  2. Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi (seperti halnya metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainya (seperti flow control dan koreksi kesalahan) diulang-ulang pada beberapa lapisan.
  3. Pertumbuhan internet dan protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan dunia nyata) membuat OSI Reference Model menjadi kurang diminati.
Pemerintah Amerika Serikat mencoba untuk mendukung protokol OSI Reference Model dalam solusi jaringan pemerintah pada tahun 1980-an, dengan mengimplementasikan beberapa standar yang disebut dengan Goverment Open Systems Interconnection Profile (GOSIP). Meski demikian, usaha ini akhirnya ditinggalkan pada tahun 1995, dan implementasi jaringan yang menggunakan OSI Reference model/jarang dijumpai di luar Eropa. OSI Reference Model pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model sebagai ideal dari koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalam didunia nyata, semacam TCP/IP, DECnet dan IBM Systems Network Architecture (SNA) memetakan tumpukan protokol (protocol stack) mereka ke OSI Reference Model. OSI Reference Model pun digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana beberapa protokol jaringan di dalam sebuah kumpulan protokol dapat berfungsi dan berinteraksi.
C. Latar Belakang
  Model OSI menyediakan secara konseptual kerangka kerja untuk komunikasi dapat terjadi menggunakan protocol komunikasi. Di dalam konteks jaringan data, sebuah protocol adalah suatu aturan formal dan kesepakatan yang menentukan  bagaimana komputer bertukar informasi melewati sebuah media jaringan.
D. Maksud & Tujuan
 Dapat faham dan mengetahui tujuan dan fungsi OSI layer.
E. Alat & Bahan
  •  Komputer
 
F. Pembahasan

    Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.

Model referensi ini pada awalnya ditujukan sebagai basis untuk mengembangkan protokol-protokol jaringan, meski pada kenyataannya inisatif ini mengalami kegagalan. Kegagalan itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
  • Standar model referensi ini, jika dibandingkan dengan model referensi DARPA (Model Internet) yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF), sangat berdekatan. Model DARPA adalah model basis protokol TCP/IP yang populer digunakan.
  • Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi (seperti halnya metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya (seperti flow control dan koreksi kesalahan) diulang-ulang pada beberapa lapisan.
  • Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan dunia nyata) membuat OSI Reference Model menjadi kurang diminati.
   Persamaan OSI dengan TCP/IP
• OSI layer dan TCP/IP layer sama-sama memiliki transport dan network layer yang sama.
• OSI layer dan TCP/IP layer sama-sama memiliki Application layer meskipun memiliki layanan yang berbeda
• OSI layer dan TCP/IP layer sama-sama punya transport dan network layer yang bisa diperbandingkan.
• OSI layer dan TCP/IP layer sama-sama memiliki layer (lapisan).
• Asumsi dasar OSI layer dan TCP/IP layer adalah menggunakan teknologi packet switching.
     Perbedaan OSI dengan TCP/IP
• Layer Network pada OSI Layer direpresentasikan sebagai Layer Internet   pada TCP/IP Layer, namun fungsi keduanya masih tetap sama.
• TCP/IP layer merupakan “Protocol Spesific”, sedangkan OSI Layer adalah “Protocol Independen”.
• Layer Network Access pada TCP/IP menggabungkan fungsi dari Layer DataLink dan Physical pada OSI Layer, dengan kata lain, Layer Network Acces merupakan representasi dari kedua layer paling bawah dari OSI Layer, yaitu DataLink dan Physical.
• OSI layer memiliki 7 buah layer, dan TCP/IP hanya memiliki 4 Layer.
• Layer teratas pada OSI layer, yaitu application, presentation, dan session direpresentasikan kedalam 1 lapisan Layer TCP/IP, yaitu layer application. 
TUJUAN MODEL OSI DAN FUNGSINYA
  Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer jaringan memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenis-jenis protokol jaringan dan metode tranmisi. Model dibagi menjadi 7 layer, dengan karakteristik dan fungsinya masing-masing. Tiap layer harus dapat berkomunikasi dengan layer diatasnya maupun dibawahnya secara langsung melalui serentetan protokol dan standard.

1. Layer Physical

  Ini adalah layer yang paling sederhana. Berkaitan dengan electrical (dan optical) koneksi antar peralatan. Data biner dikodekan  dalam bentuk yang dapat ditransmisi melalui media jaringan, sebagai contoh kabel, transceiver dan konektor yang berkaitan dengan layer physical. Peralatan seperti repeater, hub dan network card adalah berada pada layer ini.

2. Layer Data Link

  Layer ini sedikit lebih "cerdas" dibandingkan dengan layer physical, karena menyediakan transferdata yang lebih nyata. Sebagai penghubung anatara media network dan layer protokol yang lebih high level, layer data link bertanggung jawab pada paket akhir dari data binari yang bersal dari level yang lebih tinggi ke paket diskrit sebelum ke layar physical. Akan mengirimkan frame (blok dari data) melalui suatu network. Ethernet (802.2 & 802.3), Token bus 802.4) dan Tokenring (802.5) adalah protocol pada layer Data-link.

3. Layer Network

  Tugas utama dari layer network adalah menyelesaikan fungsi routing sehingga paket dapat dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan yang berada pada suatu network lain. IP (Internet Protocol) umumnya digunakan untuk tugas ini. Protocol lainya seperti IPX (Internet Packet eXchange). Perusahaan novel telah memprogram protocol menjadi beberapa, seperti SPX(Sequence Packet eXchange) & NCP (Netware Core Protocol). Protocol ini telah dimasukkan ke sistem operasi Netware. Beberapa fungsi yang mungkin dilakukan oleh Layer Nerwork.



  • Membagi aliran data biner ke paket diskrit dengan panjang tertentu
  • Mendeteksi eror
  • Memperbaiki eror dengan mengirim ulang packet yang rusak
  • Mengendalikan aliran
4. Layer Transport
  Layer Transport data, menggunakan protocol seperti UDP, TCP dan/atau SPX (Sequence Packet eXchange, yang satu ini digunakan oleh Netware, tetapi khusus untuk koneksi berorientasi IPX. Layer Transport adalah pusat dari mode-OSI. Layer ini menyediakan transfer yang reliable dan transparan antara kedua titik  akhir, layer ini juga menyediakan meltiplexing. Kendali aliran dan pemeriksaan eror serta memperbaikinya.
5. Layer Session
  Layer Session, sesuai dengan namanya, sering disalah artikan sebagai prosedur logon pada network dan berkaitan dengan keamananya. Layer ini menyediakan layanan ke dua layer diatasnya, Melakukan koordinasi komunikasi antara entiti layer yang diwakilinya.
6. Layer Presentation
  Layer Presentation dari model OSI melakukan hanya satu fungsi tunggal : translasi dari berbagai tipe pada syntax sistem.
7. Layer Application
  Layer ini adalah yang paling"cerdas" , gateway berada pada layer ini. Gateway melakukan pekerjaan yang sama seperti sebuah router, tetapi ada perbedaan diantara mereka. Layer Application adalah penghubung utama antara aplikasi yang berjalan pada satu komputer dan resources network yang membutuhkan akses padanya. Layer Application adalah layer dimana user akan beroperasi padanya, protocol seperti FTP, telnet, SMTP, HTTP, POP3 berada pada layer Application.

H. Kesimpulan
Dengan mempelajari OSI Layer ini kita dapat mudah mempelajari konfigurasi pada jaringan dan disini juga dikenakan fungsi dari lapisan OSI layer.

I. Refrensi
   https://id.wikipedia.org/wiki/Model_OSI

J. Penutup
 Sekian yang dapat saya share kan mohon ma'af apabila ada kesalahan kata atau kalimat, semoga dapat bermanfa'at.

                           Wassalamu'alaikum wr.wb

Selasa, 27 November 2018

Belajar PHP Part 15 : Pengertian dan Jenis - Jenis Operator String dalam PHP

 Assalamu'alaikum wr.wb

String merupakan tipe dasar yang paling sering digunakan dalam PHP. Dalam tutorial kali ini kita akan membahas jenis dan cara penggunaan operator string dalam PHP (String Operators).



Pengertian dan Jenis Operator String dalam PHP

Dalam PHP, hanya terdapat 1 jenis operator String, yakni operasi penyambungan (concatenation) string. Operator ini menggunakan karakter titik (.).

Operator penyambungan string ini membutuhkan 2 inputan yang bertipe data string. Hasil dari operator ini adalah sebuah string yang terdiri dari sambungan kedua string tersebut.

Cara Penggunaan Operator String di dalam PHP

Berikut adalah contoh kode program cara penggunaan operator string dalam PHP:


<?php
$a = "Hello ";
$hasil = $a . "World!";
echo $hasil; // Hello World!
echo "<br />";

$a = "belajar ";
$b = "PHP ";
$c = "di rizkablctelkom.com";
$hasil= "Saya sedang ".$a.$b.$c;
echo $hasil; // Saya sedang belajar PHP di bimablctelkom.com
?>

Pada kode program diatas, saya menyambung beberapa string sederhana menggunakan operator concatenation (tanda .).


Cara Alternatif: Penyambung string dengan kurung kurawal { }

Didalam PHP, tanda kurung kurawal (karakter { dan }) untuk variabel bisa berfungsi sebagai penyambung string. Contoh kode program diatas dapat juga ditulis menjadi:


<?php
$a = "Hello ";
$hasil = "{$a} World!";
echo $hasil; // Hello World!
echo "<br />";

$a = "belajar ";
$b = "PHP ";
$c = "di rizkablctelkom.com";
$hasil= "Saya sedang {$a}{$b}{$c}";
echo $hasil; // Saya sedang belajar PHP di bimablctelkom.com
?>

Contoh diatas “memanfaatkan” sifat pendefenisian string menggunakan tanda kutip dua (double quote). Seperti yang telah kita bahas pada tutorial Mengenal Tipe Data String dan Cara Penulisan String dalam PHP, jika pendefenisian string menggunakan double quote (karakter “), maka setiap variabel akan diproses oleh PHP.

Namun kita tidak bisa menulis :


$hasil= "Saya sedang $a$b$c"; //akan menghasilkan error

Karena yang akan diproses PHP adalah 1 variabel saja, yakni $a$b$c. sehingga kita perlu menambahkan tanda kurung kurawal (karakter { dan }) untuk memisahkan ketiga string menjadi {$a}{$b}{$c}.

Beberapa situs referensi PHP, menyebutkan bahwa cara ini “lebih cepat” untuk menyambung string daripada menggunakan operator titik (.), Namun anda tidak akan melihat perbedaanya untuk kode program sederhana.

Dalam tutorial ini kita telah membahas tentang operator penyambungan (concatenation) string dalam PHP. Namun PHP juga menyediakan banyak fungsi pemrosesan string untuk keperluan lebih lanjut, seperti memecah string menjadi array, memotong string, dll. Kita akan membahas fungsi string ini pada lain kesempatan. 

Wassalamu'alaikum wr.wb

Senin, 26 November 2018

Belajar PHP Part 14 : Pengertian dan Jenis-jenis Operator Aritmatika dalam PHP

Assalamu'alaikum wr.wb

Operator Aritmatika (Arithmetic Operators) atau operator matematika adalah operator dasar yang sering kita gunakan sehari-hari. Dalam tutorial kali ini saya akan membahas tentang pengertian, jenis dan cara penggunaan operator matematika di dalam PHP.


Pengertian Operator Aritmatika dalam PHP
Operator Aritmatika adalah operator matematis yang terdiri dari operator penambahan, pengurangan, perkalian, pembagian, modulus, plus, dan minus.


Jenis Operator Aritmatika dalam PHP

Didalam PHP terdapat 7 jenis operator aritmatika, berikut ke tujuh operator tersebut:




Kebanyakan operator aritmatika dalam PHP bertipe binary yakni membutuhkan 2 operand, kecuali operator minus (-) dan plus (+) yang merupakan operator tipe unary (hanya membutuhkan 1 operand).

Dari ke 7 operator aritmatika dalam PHP tersebut, operator modulus ($a % $b) mungkin terdengar baru. Operator ini menghasilkan sisa hasil bagi dari hasil pembagian. Misalkan 10 % 3, hasilnya adalah 1. Biasanya operator modulus ini digunakan bersama-sama dengan operator pembagian (/).
Cara Penggunaan Operator Aritmatika di dalam PHP

Penggunakan operator aritmatika di dalam PHP relatif mudah, karena kita telah terbiasa dengan operator ini.

Berikut adalah contoh kode program, cara penggunaan operator aritmatika dalam PHP:


<?php
$hasil1= -3;
$hasil2=3+5;
$hasil3=8-4.5;
$hasil4=2*5;
$hasil5=3+8/5-3;
$hasil6=10 % 4;

echo "\$hasil1:"; var_dump($hasil1); // $hasil1:int(-3)
echo "<br \>";                
echo "\$hasil2:"; var_dump($hasil2); // $hasil2:int(8)
echo "<br \>";
echo "\$hasil3:"; var_dump($hasil3); // $hasil3:float(3.5)
echo "<br \>";
echo "\$hasil4:"; var_dump($hasil4); // $hasil4:int(10)
echo "<br \>";
echo "\$hasil5:"; var_dump($hasil5); // $hasil5:float(1.6)
echo "<br \>";
echo "\$hasil6:"; var_dump($hasil6); // $hasil6:int(2)
?>

Pada kode program diatas, saya menggunakan fungsi var_dump() untuk menampilkan hasil perhitungan, sehingga kita bisa melihat tipe data dari masing-masing variabel.

Dari hasil var_dump(), terlihat bahwa variabel $hasil3 dan $hasil5 bertipe float. Hal ini dikarenakan perhitungan aritmatika pada baris ke-4 dan ke-6  menghasilkan angka desimal, sehingga secara otomatis variabel tersebut tidak dapat ditampung sebagai integer, melainkan harus float.

Namun jika hasil operasi matematis tersebut menghasilkan bilangan bulat, PHP akan menyimpannya sebagai tipe data int (integer), seperti variabel $hasil1, $hasil2, $hasil4 dan $hasil6.

Pada perhitungan baris ke-6 yaitu persamaan $hasil5=3+8/5-3, hasilnya adalah 1.6. Hal ini karena operator pembagian memiliki prioritas lebih tinggi daripada operator tambah dan kurang. Operasi 3+8/5-3 dikerjakan oleh PHP sebagai (3+(8/5))-3. Namun untuk hal ini, disarankan menggunakan tanda kurung secara tertulis agar memudahkan dalam membaca alur program, dari pada bergantung kepada aturan prioritas operator PHP.

Namun jika tidak ditegaskan dengan menggunakan tanda kurung, urutan prioritas operator matematis dalam PHP mengikuti aturan tabel yang kita bahas pada tutorial Pengertian Operand, Operator dan Urutan Operator dalam PHP

Itulah operator-operator dasar aritmatika dalam PHP. Untuk keperluan yang lebih spesifik seperti pemangkatan, logaritma, exponensial dan sinus, PHP menyediakan fungsi matematika (Mathematical Functions) yang akan kita bahas pada tutorial PHP lanjutan.

Wassalamu'alaikum wr.wb

Sabtu, 24 November 2018

Evaluasi Bersama || 24 November

                          Assalamualaikum Wr. Wb.




Hai teman-teman, seperti biasa di BLC Telkom Klaten, kami anak - anak yang melaksanakan kegiatan praktek kerja industri (prakerin) setiap 1 minggu tepat pada hari sabtu melakukan evaluasi dan sharing tentang hasil kerja selama 1 minggu.

Pada minggu ini di awali dari anak SMK Roudotul Mubtadi'in Balekambang, SMK YP 17 Baradatu,SMK AL-FALAH Tasik Malaya,SMKN 1 Bukateja,SMK Bakti Nusantara Wonogiri, kemudian dari SMK Hasan Kafrawi.

Kami secara bergiliran baik individu maupun kelompok, satu per satu maju kedepan untuk mempresentasikan/ sharing hasil kegiatan kami selama 1 minggu.
Banyak sekali ilmu yang bisa kita dapat  dan hal- hal yang belum pernah kita ketahui dapati kita ketahui bersama disini, bahkan jika kami mengalami kendala, kami dianjurkan untuk saling membantu, agar ilmu yag kita miliki dapat berguna bagi orang lain. Penerapan yang baik adalah jika ilmu tersebut diterapkan dan dapat diterapkan dan membantu orang lain.

Sekian share kali ini, semoga menarik perhatian teman-teman untuk melihat sedikit kutipan yang sebenarnya sangat bermakna. Good Luck..!!


              Wassalamualaikum Wr.Wb.

Jumat, 23 November 2018

Belajar PHP Part 13 : Pengertian dan Cara Penulisan Fungsi var_dump() dalam PHP

Assalamu'alaikum wr.wb



Dalam tutorial kali ini kita akan membahas cara penggunaan salah satu fungsi penting dalam proses pembuatan program ataupun pencarian kesalahan (debugging), yaitu fungsi var_dump(). Dalam pembahasan tentang operator, kita akan sering menggunakan fungsi var_dump() untuk melihat proses yang terjadi di dalam PHP.

Pengertian Fungsi var_dump()

Karena sifat variabel dalam PHP yang tidak bertipe (Loosely Typed Language), dalam pembuatan program PHP sebuah tipe variabel dapat “berubah” menjadi tipe lainnya. Perubahan ini bergantung operator yang digunakan. Seperti yang kita lihat pada saat pembahasan tentang tipe data boolean, tipe data string “aku”, dapat menjadi tipe data boolean TRUE.

Perhatikan contoh kode berikut:


<?php
$a= 5; $b=8; $c=4.5;

$hasil1=$a+$b;
$hasil2=$a+$c;
$hasil3=$a.$b;

echo "\$hasil1: $hasil1 <br/>"; //13
echo "\$hasil2: $hasil2 <br/>"; //9.5
echo "\$hasil3: $hasil3 <br/>"; //"58"
?>

Dari contoh kode diatas, variabel $a dan $b bertipe integer, dan variabel $c bertipe float. Namun variabel $hasil1, $hasil2 dan $hasil3 akan bertipe integer, float, dan string secara berurutan.

Salah satu aturan di dalam PHP, jika operator penyambungan string (karakter titik) digunakan untuk tipe data integer, secara otomatis PHP akan mengkonversinya menjadi string, sehingga:
5(integer) + 8(integer) = 13(integer)
5(integer) . 8(integer) = 58(string)

Proses konversi ini dilakukan secara otomatis oleh PHP, sehingga kita memerlukan sebuah fungsi untuk menyetahui secara lebih detail tipe data dan nilai sebuah variabel. Untuk keperluan inilah PHP menyediakan fungsi var_dump().


Cara Penulisan Fungsi var_dump()


Untuk memastikan tipe data dari sebuah variabel, PHP menyediakan fungsi yang sangat berguna, terutama untuk proses pengujian dan pencarian kesalahan (debugging), yakni fungsi var_dump.

Fungsi var_dump membutuhkan inputan variabel yang akan diperiksa. Berikut contoh penggunaan fungsi var_dump:



<?php
$a= 5; $b=8; $c=4.5;

$hasil1=$a+$b;
$hasil2=$a+$c;
$hasil3=$a.$b;

echo "\$hasil1:"; var_dump($hasil1); //int(13)
echo "<br \>"; //
echo "\$hasil2:"; var_dump($hasil2); //float(9.5)
echo "<br \>";
echo "\$hasil3:"; var_dump($hasil3); //string(2) "58"
?>

Dari tampilan hasil kode PHP tersebut, fungsi var_dump() selain menampilkan hasil variabel, juga memperlihatkan jenis tipe dari variabel tersebut. Fitur ini akan sangat berguna dalam proses pembuatan kode program PHP yang lebih rumit untuk menghindari kesalahan.

Perhatikan pula hasil dari var_dump($hasil3), hasil fungsi var_dump adalah string(2) “58”. Angka 2 disini menjelaskan panjang dari variabel string tersebut.

Di dalam pembahasan tentang operator, saya akan sering menggunakan fungsi var_dump ini nantinya. Untuk memulai pembahasan tentang operator dalam PHP, saya akan memulai dengan jenis-jenis operator aritmatika dalam PHP. 

Wassalamu'alaikum wr.wb

Kamis, 22 November 2018

Belajar PHP Part 12 : Pengertian Operand , Operator dan Urutan Operator dalam PHP


Assalamu'alikum wr.wb


Dalam tutorial PHP sebelumnya, kita telah mempelajari 4 tipe data dasar dalam PHP, yaitu Integer, Float, String dan Boolean, serta 1 tipe data bentukan: Array. Dalam beberapa tutorial kedepan, saya akan membahas operasi-operasi yang bisa dilakukan dengan kelima tipe data dasar PHP ini.

Sebagai permulaan, kali ini saya akan mulai dengan membahas pengertian operand, operator dan urutan operator di dalam PHP.


Pengertian Operand dan Operator

Dalam bahasa pemograman, terdapat istilah operand dan operator. Operand adalah nilai asal yang digunakan didalam proses operasi, sedangkan operator adalah instruksi yang diberikan untuk mendapatkan hasil dari proses tersebut.

Contohnya, operasi: 5+2. Angka 5 dan 2 adalah operand, sedangkan tanda tambah (karakter +) adalah operator. Beberapa operator bisa mengubah nilai dari operandnya sendiri, walaupun kebanyakan hanya sebagai penghubung antar operand. Operator di dalam PHP banyak meminjam contoh karakter dari bahasa C dan Perl.


Jenis Operator Berdasarkan Jumlah Operand

Berdasarkan jumlah operand, operator dapat dibedakan menjadi 3, yaitu Operator Unary, Binary dan Ternary.

Operator unary adalah operator yang hanya memiliki 1 operand, contohnya karakter – (tanda minus). Tanda minus digunakan membuat sebuah angka menjadi negatif, contohnya: -5, atau karakter + untuk menegaskan nilai positif, contohnya: +5.
Operator binary adalah operator yang memiliki 2 operand. Operator jenis ini adalah yang paling banyak digunakan, misalkan 5×2, atau 10/3.
Operator Ternary adalah operator yang memiliki 3 operand. Didalam PHP hanya dikenal 1 operator ternary, yaitu operator kondisi (? :). Kita akan mempelajari operator ini dalam tutorial selanjutnya.

Urutan Prioritas Operator dalam PHP

Sama seperti membuat persamaan dalam matematika, operator dalam PHP juga memiliki urutan pemrosesan tersendiri. Misalkan terdapat kode program sebagai berikut:


$hasil1 = $a + $b/$c - $d;

$hasil2 = $a AND $b || $c AND $d;

Program tersebut akan dieksekusi oleh PHP dengan melihat urutan prioritasnya. Urutan prioritas ini menetapkan seberapa “dekat” operator dengan kedua operand-nya. Sebagai contoh, 2+3*5 hasilnya adalah 17, bukan 25.  Hal ini karena operator perkalian (*) memiliki prioritas lebih tinggi daripada operator penambahan (+).

Namun urutan prioritas ini dapat “dipaksa” dengan menggunakan tanda kurung, jika anda ingin menjumlahkan 2 dan 3 terlebih dahulu, maka operasi sebelumnya bisa ditulis menjadi  (2+3)*5 yang hasilnya adalah 25.

Berikut adalah tabel urutan prioritas operator dalam PHP. Operator paling atas lebih diprioritaskan dari pada operator dibawahnya, dan operator yang berada dalam baris yang sama memiliki urutan prioritas yang sama.




Dari tabel diatas, terdapat beberapa operator yang berada dalam 1 baris. Bagaimana PHP memproses operator-operator yang memiliki urutan prioritas sama? Di dalam PHP, operator tersebut akan diproses berdasarkan kolom arah proses.

Kolom arah proses (atau dalam manual PHP disebut dengan Associativity) digunakan untuk melihat bagaimana arah proses operator dijalankan.

Misalkan operator kurang (-), di dalam tabel dapat dilihat bahwa operator kurang (-) memiliki arah proses “kiri”, sehingga operasi 5 – 3 – 1 oleh PHP diproses dari kiri ke kanan. 5 – 3 – 1 diproses menjadi (5 – 3) – 1, dan hasilnya adalah 1.

Namun di dalam tabel, operator “=” memiliki arah proses “kanan”, sehingga $a = $b = $c, akan diproses dari kanan terlebih dahulu, menjadi $a = ($b = $c).

Jika arah proses tersebut “non-arah”, berarti operator itu tidak bisa digunakan secara berdampingan. Misalkan 4 < 6 > 2, tidak dapat diproses oleh PHP, namun 1 <= 1 == 1 bisa diproses karena operator == memiliki urutan prioritas lebih rendah daripada <=.

Selain untuk memaksakan urutan prioritas, penggunaan tanda kurung juga akan memudahkan pembacaan program, bahkan ketika tidak diperlukan. Misalkan $a AND $b OR $c, akan lebih mudah dimengerti ketika ditulis menjadi ($a AND $b) OR $c, walaupun sebenarnya operator AND memiliki urutan prioritas lebih tinggi daripada OR.

Didalam tutorial PHP selanjutnya, kita akan membahas operator-operator didalam tabel diatas secara satu persatu beserta contoh penggunaannya.

 Wassalamu'alaikum wr.wb

Rabu, 21 November 2018

Belajar PHP Part 11 : Tipe data Array dan Cara Penulisan Array dalam PHP




Assalamu'alaikum wr.wb




Pada tutorial belajar PHP kali ini kita akan membahas tentang tipe data bentukan: Array, serta cara penulisan array dalam PHP. Namun pada kesempatan ini saya hanya membahas sekilas tentang array, karena PHP sendiri memiliki banyak fitur dan fungsi yang dapat digunakan untuk pemrosesan array. Pembahasan yang lebih lengkap akan saya bahas pada tutorial lainnya.
Pengertian Tipe Data Array

Array (atau larik dalam bahasa indonesia) bukanlah tipe data dasar seperti integer atau boolen, Array adalah sebuah tipe data bentukan yang terdiri dari kumpulan tipe data lainnya. Menggunakan array akan memudahkan dalam membuat kelompok data, serta menghemat penulisan dan penggunaan variabel.

Misalkan kita butuh untuk menyimpan 10 nama mahasiswa, maka kode PHPnya jika tanpa menggunakan array adalah sebagai berikut:


<?php
   $nama0="Rizka";
   $nama1="Mala";
   $nama2="Sukma";
   $nama3="Rina";
   $nama4="Sari";
   //... dst sampai $nama10
?>

Kode PHP seperti di atas tidak salah , tetapi kurang efisien karena kita membuat 10 variabel untuk 10 nama. Bagaimana jika kita butuh 100 nama? maka akan dibutuhkan 100 variabel $nama.

Pembuatan kode program diatas akan lebih rapi jika ditulis kedalam bentuk array, karena kita hanya membutuhkan 1 buah variabel saja untuk menampung banyak nilai. Berikut adalah contoh penggunaan array:


<?php
$nama = array (
         0=>"Rizka",
         1=>"Mala",
         2=>"Sukma",
         3=>"Rina",
         4=>"Sari",)
//... dst sampai 10
?>

Cara Penulisan Array dalam PHP

PHP mendukung beberapa cara penulisan array, salah satunya dengan menggunakan konstruktor array PHP (array language construct) sebagai berikut:


$nama_variabel = array(
key => value,
key2 => value2,
key3 => value3,
...
Komponen array terdiri dari pasangan kunci (key) dan nilai (value). b adalah penunjuk posisi dimana value disimpan. Perhatikan juga bahwa PHP menggunakan tanda panah (=>) untuk memberikan nilai kepada key.

Dalam mengakses nilai dari array, kita menggunakan kombinasi $nama_variabel dan nilai key-nya, dengan penulisan sebagai berikut:

$nama variabel[key];

Berikut adalah contoh pengaksesan aray dalam PHP :


<?php
//pembuatan array
$nama = array(
        1=>"Rizka",
        2=>"Mala",
        3=>"Sukma",
        4=>"Rina",
        5=>"Sari");

//cara akses array
echo $nama[1]; //Rizka
echo "<br />";
echo $nama[2]; //Mala
echo "<br />";
echo $nama[3]; //Sukma
?>
Dalam contoh diatas, saya menggunakan angka integer sebagai key (1,2,3…) dan string sebagai value (Bima, Joko, Sukma, …).

Selain mendefenisikan key secara langsung, PHP juga memperbolehkan penulisan array tanpa key, dan key itu secara otomatis akan diurutkan dari nilai 0, 1, 2, dst.

Berikut adalah contoh pendefenisian array tanpa key:


<?php
// pembuatan array
$nama = array("Rizka","Mala","Sukma","Rina","Sari");

// pengaksesan array
echo $nama[1]; //Mala
echo "<br />";
echo $nama[2]; //Sukma
echo "<br />";
echo $nama[3]; //Rina
?>

Perhatikan bahwa sekarang, index atau key dari array dimulai dari angka 0, bukan 1. sehingga $nama[1] berisi Joko. nama Andri berada di $nama[0]. Dalam penggunaan array di dalam PHP, konsep “key” array dimulai dari angka 0 ini sangat penting untuk dipahami

Selain menggunakan angka, key dalam PHP dapat berisi string atau boolean. Sedangkan untuk value dapat menyimpan berbagai tipe data seperti integer, float, string, boolan, bahkan array lainnya. Array seperti ini disebut juga dengan istilah “associate array“.

Berikut contoh penggunaan array dengan kombinasi tipe data.


<?php
// pembuatan array
$coba = array (
        2=>"Rizka",
        "dua"=>"2",
        'tiga'=>3,
        true=>true,
        9=>"sembilan",);

// pengaksesan array
echo $coba[2]; //Rizka
echo "<br />";
echo $coba["dua"]; //2
echo "<br />";
echo $coba['tiga']; //3
echo "<br />";
echo $coba[true]; //1 (true di konversi menjadi 1)
echo "<br />";
echo $coba[9]; // sembilan
?>

Dari contoh diatas, saya membuat array $coba dengan menggunakan berbagai tipe data untuk key dan value, yaitu dengan tipe data integer, string, dan boolean. Namun jika key di defenisikan dengan tipe data boolean seperti pada baris ke-6, maka secara otomatis PHP akan mengkonversinya menjadi 1.
Untuk PHP versi 5.4.x keatas, PHP menyediakan cara yang lebih singkat dalam pembuatan array, atau disebut dengan ‘short syntax array‘. Berikut contoh penggunaannya:
<?php
   // pembuatan array
   $nama = ["Andri","Mala","Sukma","Rina","Sari"];

   // pengaksesan array
   echo $nama[1]; //Mala
   echo "<br />";
   echo $nama[2]; //Sukma
   echo "<br />";
   echo $nama[3]; //Rina
?>
Perhatikan bahwa kita tidak perlu membuat keyword ‘array‘, tapi langsung membuat tanda kurung siku. Dan, seperti biasa, index key array dimulai dari 0. Sehingga pemanggilan $nama[1] menghasilkan “Joko”, bukan “Bima”.


Dalam tutorial kali ini kita telah membahas cara pembuatan Mengenal Tipe Data Array dan Cara Penulisan Array dalam PHP. Array merupakan sebuah tipe data yang sangat berguna dalam pembuatan program nantinya (terutama untuk menampilkan hasil dari database) dan PHP menyediakan banyak fungsi untuk mendukung pemrosesan array, hal ini akan kita bahas dalam pembahasan tentang array dalam tutorial lanjutan.

Dalam sesi tutorial selanjutnya, kita akan membahas operator-operator yang dapat digunakan untuk memproses 4 tipe dasar PHP, dan juga array. 

             Wassalamu'alaikum wr.wb

Popular Posts

Recent Posts

About Me

Foto saya
Assalamu'alaikum wr.wb Hay perkenalkan nama saya Rizka Mala Alfiana my nick name is Rizka, I from in Jepara. Sekian dan Terimakasih. Wassalamu'alaikum wr.wb

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Pengikut

Arsip Blog

Recent

Comment